Rabu, 24 Desember 2008

Orang Madura Salah Duduk

Alkisah seorang juragan garam terkaya di Madura ingin melihat ibu kota Jakarta. Ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang.

Setelah tiket berada di tangan, dia langsung menuju ke pesawat dan langsung duduk di business class. Tidak lama berselang, seorang businessman naik pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh penumpang lain, maka terjadilah peristiwa seperti berikut:

Businessman : "Maaf pak, ini tempat duduk saya."
Orang Madura: "Sampeyan siapa?" (tanya orang Madura kepada businessman)
Businessman : "Saya penumpang."
Orang Madura: "Lho sesama penumpang kok ser-ngoser. Itu kan masih banyak kursi yang lain. Sampeyan dodok saja di sana."

Karena tidak ingin terjadi keributan, maka si businessman menemui pramugari danmengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek tiket milik businessman, si pramugari menghampiri orang Madura.

Pramugari : "Maaf pak, bapak tidak boleh duduk di sini. Tempat bapak dibagian lain."
Orang Madura: "Sampeyan siapa?" (tanya orang Madura kepada pramugari)
Pramugari : "Saya Pramugari"
Orang Madura: "Apa itu pramugari saya ndak tahu, apa kerjaan sampeyan?!"
Pramugari : "Saya bertugas melayani bapak."
Orang Madura: "Lho sampeyan tugasnya melayani saya kok ser-ngoser. Saya ndak mau!!!" (hardik orang Madura).

Karena kehabisan akal si pramugari menjumpai Kapten dan mohon bantuan atas perihal tersebut. Kapten pun mendatangi orang Madura tersebut.

Kapten: "Maaf pak, tempat duduk ini milik bapak yang itu, jadi bapak harusduduk di tempat yang lain."
Orang Madura: "Sampeyan siapa?" (tanya si madura dengan kesal)
Kapten: "Saya pilot."
Orang Madura: "Apa itu pilot, apa kerjaan sampeyan."
Kapten: "Saya yang nyopir pesawat ini."
Orang Madura: "Saya naik bis ndak pernah di ser-oser sama sopir. Pokoknya saya mau duduk disini."

Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah orang madura. Tetapi untunglah penumpang terakhir yang baru naik adalah mbok Bariyah. Langsung saja Pramugari menceritakan hal tersebut dan minta pertolongan kepada mbok Bariyah.

Pramugari: "Ehh, mbok Bariyah, selamat siang. Mbok tolong saya ya, ada penumpang yang bikin repot nih."
Mbok Bariyah: "Penumpang yang mana?"
Pramugari: "Itu, bapak yang dari Madura itu, harusnya duduk di kelas ekonomi tapi dia terlanjur duduk di tempatnya bapak ini."
Mbok Bariyah: "Ooh, gampang itu, serahkan saja ambek saya, pokoknya ditanggung beres."

Serta-merta mbok Bariyah menghampiri Bapak Madura.

Mbok Bariyah: "He..He.. pak, sampiyan mau kemana?"
Orang Madura: "Oh, saya mau ke Jakarta."
Mbok Bariyah: "Lho...sampiyan salah pak, tempat duduk ini untuk tujuan Medan, kalau ke Jakarta tempatnya di sana, di sebelah belakang. Itu tempat sampeyan masih kosong."
Orang Madura: "Oh.iya.., ini untuk yang mau ke Medan ya.....untung ketemu sampiyan bik, kalau ndak saya bisa kesasar... terema...terema kasih.. ya bik..."
Tukang Kayu Bergerak Cepat

Seorang tukang kayu sedang memberikan kesaksian tentang sebuah kecelakaan yang dia saksikan minggu lalu.

Pengacara dari si tersangka mencoba memojokkannya dengan banyak pertanyaan, termasuk pertanyaan seberapa jauh jarak si tukang kayu dari tempat kejadian perkara.

Tukang kayu itu menjawab dengan mantap, "233,59 sentimeter."

"Apa? Mengapa Anda begitu yakin dengan jarak itu?" tanya si pengacara.

"Saya sudah tahu kok, cepat atau lambat pasti ada orang bodoh yang akan menanyakan hal ini. Jadi begitu kecelakaan terjadi, saya langsung mengukurnya!" jawab si tukang kayu.
Nenekku Tinggi Sekali

Suatu ketika,ada tiga orang bocah, nama mereka Adi, Budi, dan Bocel.. Mereka sedang maen di halaman rumah Adi. Karena bosan bermain,,lalu mereka duduk-duduk di bawah pohon dan mengobrol..
Adi : "Heh,,kalian tau gak ??? Kemaren aku barusan ketemu nenekku...Wah tinggi banget..Tingginya setinggi pohon ini mungkin.."(sekitar 3 meter)
Budi : "Huhh,,setahun lalu aku ketemu nenekku,Tau gak, tingginya selangit... Jauh lebih tinggi dari nenek kamu di...hehehe.."Hahahaha....", mereka bertiga ketawa..."
Lalu si Bocel tidak mau kalah dan berkata....
Bocel : "Wahhhhh, Budi,,kamu tidak tau kan? Kapan itu nenek kamu mengangkat tangannya ke atas...."
Budi : "Loh,,emang kenapa Cel ?"
Bocel : "Lho,nenekmu tidak pernah bilang ?"
Budi : "Enggak, emang kenapa ??"
Bocel : "Nah, waktu nenekmu mengangkat tangannya... Dia pegang sesuatu yang empuk-empuk..."
Budi dan Adi : "Hahhh, apa itu Cel ?"
Bocel : "Nah,,itu pantatnya nenekku....hahahahahaha..."


Penyuluhan Dokter Gigi

Seorang dokter muda berparas cantik dari kota melakukan penyuluhan kesehatan di suatu desa. Kepada penduduk desa yang sudah berkumpul di halaman puskesmas, dokter itu berkata, "Menjaga kesehatan diri sendiri dimulai dari bagaimana menjaga kesehatan mulut."
Lalu dokter itu menoleh ke sekumpulan bapak-bapak. "Saya ingin tahu, seberapa sering bapak-bapak menggosok gigi?"
Warga 1 : (agak malu-malu) "Kalo saya sih cukup sekali sehari."
Warga 2 : "Payah! Saya 3 kali sehari."
Dokter : "Bagaimana perhitungannya?"
Warga 2 : "Pagi hari setelah sarapan, siang hari setelah makan, dan malam hari sebelum tidur."
Warga 3 : "Gitu aja sombong ... saya dong 12 kali!"
Dokter : "Wah ... itu bagaimana ngitungnya?"
Warga 3 : "Januari, Februari, Maret, ...."
Dokter : "@#$%$&"
Mencari yang Lebih Baik

Suatu sore saat duduk-duduk di halaman rumah Sumadi dihampiri oleh Joko dan berbincang-bincang.

Joko :"Jadi kamu berhenti minum-minum karena permintaan pacarmu?"

Sumadi :"Ya."

Joko :"Dan kamu juga berhenti merokok karena permintaan pacarmu?"

Sumadi :"Betul."

Joko :"Dan sekarang kamu berhenti ke disco, main karaoke dan kebut-kebutan juga karena pacarmu?"

Sumadi :"Betul sekali."

Joko :"Tapi mengapa kamu sekarang malah memutuskan hubungan dengan dia dan tidak menikahinya?"

Sumadi :"Nah... setelah aku sekarang jadi orang baik, baru aku sadar bahwa aku bisa mendapat istri yang lebih baik dari dia."

Senin, 22 Desember 2008

Perbincangan Dua Orang Tuli

Ade dan Anjar, dua orang yang tuna rungu sedang ngerumpi di sebuah warung kopi tentang kepulangan mereka yang telat tadi malam.

Ade dengan bahasa isyarat ngomong ke Anjar, "Isteriku tadi malam tidur nyenyak banget, jadi aku bisa diam-diam masuk ke kamar dan tidur tanpa dimarahin. Trus gimana nih dengan kamu, sukses juga gak?"

Anjar mulai berbicara pula dengan bahasa isyarat, "Wah kamu beruntung banget! Isteriku waktu itu belum tidur, sengaja nungguin aku. Waktu aku masuk kamar, mulai deh dia dengan wajah angkernya itu marah-marah, mencak-mencak, dan berteriak-teriak kepadaku."

Ade lalu bertanya, "Lalu apa yang kamu lakukan?"

Dengan bahas isyarat Anjar menjawab, "Tutup mata!"
Berlari Ke Dasar Laut

Paijo adalah seorang taruna angkatan laut. Dia sedang mengikuti pendidikan militer. Namun sayangnya Paijo memiliki kelemahan mendasar untuk seorang angkatan laut, yaitu dia tidak bisa berenang. Suatu hari, akan diadakan latihan perang, dan Paijo ini turut serta dalam kegiatan ini.

Sebelum memulai latihan perang, Sang Komandan pelatih melakukan briefing terlebih dahulu. Sang komandan ini ingin mengetahui kesiapan anak-anak asuhannya. Maka ditanyalah salah seorang peserta.

Komandan : "Kamu Jono!, apa yang akan kamu lakukan jika nanti kapalmu terkena torpedo musuh..?"

Jono : "Saya akan berusaha untuk melompat dari kapal dan sekuat tenaga cepat-cepat berenang ke pulau terdekat komandannnn...!!!"

Komandan : "Bagus...bagus......"

Komandan : (Sambil melihat kearah Paijo dengan muka masam... karena komandan ini dah sering habis kesabaran ngajarin Paijo cara berenang) "Kamu Paijo...! Kalo kapalmu hancur, apa yang akan kamu lakukan, kamu kan gak bisa berenang, nanti kamu malah ngerepotin rekan rekan mu tuh...."

Paijo : "Tenang komandan, kalo kapal saya hancur diserang musuh, dan saya harus terjun ke laut, saya akan cepat-cepat menuju ke dasar laut dan berlari sekuat tenaga ke pulau terdekat komandannn.....!!"

Komandan : ....?????....